Ia mengawali karier sebagai penulis lagu. Nasib mengantarnya sebagai penyanyi setelah banyak orang memuji suaranya saat mendendangkan lagu karangannya. Stefani Joanne Angelina Germanotta populer sebagai Lady Gaga. Ia mulai dikenal masyarakat dunia lewat debut album, The Fame, yang dirilis pada 19 Agustus 2008.
Dengan mengantongi angka penjualan hingga 8 juta ribu kopi, album produksi Interscope Records itu meraih sukses di banyak negara seperti Kanada, Austria, Jerman, dan Irlandia. Album itu berhasil menembus posisi puncak tangga lalu Billboard Top Electronic Albums.
The Fame semakin membuktikan kualitasnya setelah meraih penghargaan sebagai Album Electronic/ Dance terbaik dalam ajang Grammy Award. Secara keseluruhan, album tersebut meraih enam nominasi dalam ajang penghargaan insan musik dunia itu.
Dua single pertamanya, Just Dance dan Poker Face, yang termuat dalam itu menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 di Amerika Serikat selama tiga minggu. Dua lagu itu juga menjadi hits di mancanegara.
Just Dance meraih sukses di 14 negara di seluruh dunia. Lagu itu meraih predikat sebagai lagu dengan penjualan terbaik keempat selama 2009 dengan 3 kali platinum. Namun, di balik kesuksesannya, lagu itu sempat jeblok di 23 minggu awal masa peluncurannya. Tak heran jika lagu itu mendapat julukan sleeper hits.
Kesuksesan Just Dance membuat Lady Gaga segera meluncurkan single keduanya, Poker Face. Pada minggu pertama usai peluncurannya, lagu itu melejit ke posisi puncak tangga langgu di Amerika Serikat. Bahkan setelah 10 minggu, itu masih bertahan di posisi kedua.
Poker Face yang dinobatkan menjadi World Single of The Year 2009, menjadi lagu tersukses sepanjang tahun 2009 di Amerika Serikat di belakang lagu Boom Boom Pow milik Back Eyed Peas dan Love Story milik Taylor Swift.
Setelah gagal meraih sukses lewat single ketiganya Eh, Eh (Nothing Else I Can Say), Lady Gaga kembali meluncurkan single keempat Love Game. Meski tak sesukses dua single pertamanya, lagu ini mampu bertengger di posisi #5 tangga lagu di Amerika Serikat. Lagu dengan tiga sertifikat platinum ini sempat mengundang kontroversi karena Lady Gaga tampil telanjang dalam video klipnya.
Lady Gaga menutup masa kejayaan The Fame lewat single Paparazzi. Lagu dengan dua sertifikat platinum ini menjadi hits di 11 negara. Lagu tersebut memiliki hentakan lebih slow dibandingkan empat single sebelumnya.
Lady Gaga berkolaborasi dengan sejumlah musisi ternama dalam penggarapan album pertamanya seperti, RedOne, Martin Kierszenbaum, dan Rob Fusari. Mayoritas lagu yang termuat di dalamnya digarap dengan sentuhan electropop era 1980-an.
Karya-karya Lady Gaga banyak mendapat pengaruh dari sejumlah musisi dunia seperti David Bowie, Freeddie Mercury, Madonna, dan Michael Jackson. Sementara kisah yang tertuang dalam lagu-lagunya banyak terinspirasi oleh kisah hidupnya yang berhubungan dengan ketenaran, atau fashion.
Lady Gaga kembali menangguk sukses lewat single pertama, Bad Romance, yang tertuang dalam album itu. Lagu itu menjadi hits di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Irlandia, Swedia, Italia Australia, dan New Zealand.
Kecintaan Lady Gaga pada dunia musik sudah terbangun sejak kanak-kanak. Pada usia 4 tahun, wanita kelahiran New York, 28 Maret 1986, itu sudah bisa memainkan piano. Sembilan tahun kemudian, putri pasangan berdarah Amerika Italia Joseph dan Cynthia Germanotta, itu mulai menulis lagu dan tampil dalam beberapa pertunjukan piano.
Menginjak usia 17 tahun, ia mendalami seni musik di Tisch School of the Arts Universitas New York. Ia mengembangkan kemampuannya menulis lagu dengan menggubah sejumlah karya tulis dengan berbagai topik seperti seni, agama, dan sosial politik.
Demi meraih obsesinya sebagai penyanyi, ia memutuskan pergi dari rumah. Ia bergabung dengan sejumlah band yang bekerja dari klub ke klub. Saat mengembara di klub malam itulah ia menemukan nama panggung. Ia mengubah namanya dari Stefani menjadi Lady Gaga setelah bertemu dengan produser musik, Rob Fusari.
Bermula saat ia sering mengunjungi studio Fusari. Setiap ia datang, Fusari selalu menyanyikan lagu Radio Ga Ga milik Queen sebagai ucapan selamat datang. Suatu ketika saat ia tengah mencari nama panggung, Fusari mengirim pesan singkat atau sms berbunyi Lady Ga Ga. Ia langsung tertarik dengan sebutan itu, padahal Fusari kala itu hanya salah ketik.
Kariernya melesat setelah Fusari mengirim sejumlah lagu yang mereka produksi bersama kepada produser rekaman, Vincent Herbert. Ia dipinang perusahaan rekaman pimpinan Herbert Interscope Records. Ia bekerja sebagai penulis lagu untuk penyanyi orbitan Interscope seperti Britney Spears, Pussycat Dolls, dan Fergie.
Kemampuan vocalnya justru tertangkap secara tak sengaja oleh penyanyi sekaligus pencipta lagu, Akon. Kala itu, Ladi Gaga bernyanyi di dalam studio untuk memperdengarkan lagu karyanya. Sejak itu, ia mulai diarahkan sebagai penyanyi lewat penggarapan album perdana The Fame.
Tak hanya karya-karyanya yang berhasil memikat pendengar. Gaya busananya yang provokatif, juga membuat sosoknya mencuri perhatian masyarakat di jagat hiburan. Gayanya banyak dijadikan acuan para selebriti dunia.
Dengan mengantongi angka penjualan hingga 8 juta ribu kopi, album produksi Interscope Records itu meraih sukses di banyak negara seperti Kanada, Austria, Jerman, dan Irlandia. Album itu berhasil menembus posisi puncak tangga lalu Billboard Top Electronic Albums.
The Fame semakin membuktikan kualitasnya setelah meraih penghargaan sebagai Album Electronic/ Dance terbaik dalam ajang Grammy Award. Secara keseluruhan, album tersebut meraih enam nominasi dalam ajang penghargaan insan musik dunia itu.
Dua single pertamanya, Just Dance dan Poker Face, yang termuat dalam itu menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 di Amerika Serikat selama tiga minggu. Dua lagu itu juga menjadi hits di mancanegara.
Just Dance meraih sukses di 14 negara di seluruh dunia. Lagu itu meraih predikat sebagai lagu dengan penjualan terbaik keempat selama 2009 dengan 3 kali platinum. Namun, di balik kesuksesannya, lagu itu sempat jeblok di 23 minggu awal masa peluncurannya. Tak heran jika lagu itu mendapat julukan sleeper hits.
Kesuksesan Just Dance membuat Lady Gaga segera meluncurkan single keduanya, Poker Face. Pada minggu pertama usai peluncurannya, lagu itu melejit ke posisi puncak tangga langgu di Amerika Serikat. Bahkan setelah 10 minggu, itu masih bertahan di posisi kedua.
Poker Face yang dinobatkan menjadi World Single of The Year 2009, menjadi lagu tersukses sepanjang tahun 2009 di Amerika Serikat di belakang lagu Boom Boom Pow milik Back Eyed Peas dan Love Story milik Taylor Swift.
Setelah gagal meraih sukses lewat single ketiganya Eh, Eh (Nothing Else I Can Say), Lady Gaga kembali meluncurkan single keempat Love Game. Meski tak sesukses dua single pertamanya, lagu ini mampu bertengger di posisi #5 tangga lagu di Amerika Serikat. Lagu dengan tiga sertifikat platinum ini sempat mengundang kontroversi karena Lady Gaga tampil telanjang dalam video klipnya.
Lady Gaga menutup masa kejayaan The Fame lewat single Paparazzi. Lagu dengan dua sertifikat platinum ini menjadi hits di 11 negara. Lagu tersebut memiliki hentakan lebih slow dibandingkan empat single sebelumnya.
Lady Gaga berkolaborasi dengan sejumlah musisi ternama dalam penggarapan album pertamanya seperti, RedOne, Martin Kierszenbaum, dan Rob Fusari. Mayoritas lagu yang termuat di dalamnya digarap dengan sentuhan electropop era 1980-an.
Karya-karya Lady Gaga banyak mendapat pengaruh dari sejumlah musisi dunia seperti David Bowie, Freeddie Mercury, Madonna, dan Michael Jackson. Sementara kisah yang tertuang dalam lagu-lagunya banyak terinspirasi oleh kisah hidupnya yang berhubungan dengan ketenaran, atau fashion.
Lady Gaga kembali menangguk sukses lewat single pertama, Bad Romance, yang tertuang dalam album itu. Lagu itu menjadi hits di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Irlandia, Swedia, Italia Australia, dan New Zealand.
Kecintaan Lady Gaga pada dunia musik sudah terbangun sejak kanak-kanak. Pada usia 4 tahun, wanita kelahiran New York, 28 Maret 1986, itu sudah bisa memainkan piano. Sembilan tahun kemudian, putri pasangan berdarah Amerika Italia Joseph dan Cynthia Germanotta, itu mulai menulis lagu dan tampil dalam beberapa pertunjukan piano.
Menginjak usia 17 tahun, ia mendalami seni musik di Tisch School of the Arts Universitas New York. Ia mengembangkan kemampuannya menulis lagu dengan menggubah sejumlah karya tulis dengan berbagai topik seperti seni, agama, dan sosial politik.
Demi meraih obsesinya sebagai penyanyi, ia memutuskan pergi dari rumah. Ia bergabung dengan sejumlah band yang bekerja dari klub ke klub. Saat mengembara di klub malam itulah ia menemukan nama panggung. Ia mengubah namanya dari Stefani menjadi Lady Gaga setelah bertemu dengan produser musik, Rob Fusari.
Bermula saat ia sering mengunjungi studio Fusari. Setiap ia datang, Fusari selalu menyanyikan lagu Radio Ga Ga milik Queen sebagai ucapan selamat datang. Suatu ketika saat ia tengah mencari nama panggung, Fusari mengirim pesan singkat atau sms berbunyi Lady Ga Ga. Ia langsung tertarik dengan sebutan itu, padahal Fusari kala itu hanya salah ketik.
Kariernya melesat setelah Fusari mengirim sejumlah lagu yang mereka produksi bersama kepada produser rekaman, Vincent Herbert. Ia dipinang perusahaan rekaman pimpinan Herbert Interscope Records. Ia bekerja sebagai penulis lagu untuk penyanyi orbitan Interscope seperti Britney Spears, Pussycat Dolls, dan Fergie.
Kemampuan vocalnya justru tertangkap secara tak sengaja oleh penyanyi sekaligus pencipta lagu, Akon. Kala itu, Ladi Gaga bernyanyi di dalam studio untuk memperdengarkan lagu karyanya. Sejak itu, ia mulai diarahkan sebagai penyanyi lewat penggarapan album perdana The Fame.
Tak hanya karya-karyanya yang berhasil memikat pendengar. Gaya busananya yang provokatif, juga membuat sosoknya mencuri perhatian masyarakat di jagat hiburan. Gayanya banyak dijadikan acuan para selebriti dunia.
GaGa adds with a wink in her eye, “And, now, I’m just trying to change the world one sequin at a time.”
JUDUL LAGU LADY GAGA 
